Senin, 22 Desember 2014

LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN



LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Dalam Rangka Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran

DOSEN PENGAMPU :
HASNAWATI, S.Pdi, M.M









DISUSUN OLEH :

KELOMPOK X (SEPULUH)

NAMA           :  1. ANITA
                  2. IBNU SABIL
                   3. KHAIRUNNISA
                  4. TRI JULIANTI
                         
PRODI / KELAS  : PAI / F
SEMESTER       : V (LIMA)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN

TAHUN 2014
KATA PENGANTAR

    Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik serta hidayah-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah bidang diklat Media Pembelajaran dengan judul “Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran” dengan baik dan lancar.
     Makalah ini ditulis dan disusun sedemikian rupa sehingga para pembaca dapat dengan mudah memahami dan mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran.
     Terima kasih yang sedalam-dalamnya kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Media Pembelajaran, Ibu Hasnawati, S.Pdi, M.M dan semua pihak yang telah sudi membantu (baik materi maupun pikiran) dalam penyusunan makalah ini. Walaupun penyusunan makalah ini diusahakan secara maksimal namun adanya kekurangan tetap tidak dapat dihindarkan. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang dapat dijadikan acuan untuk perbaikan makalah ini dari pembaca yang budiman.
     Dan harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.


                          Tembilahan,   Nopember 2014

 Penyusun


DAFTAR ISI
         
                                         Hlm
KATA PENGANTAR...................................... . i
DAFTAR ISI.......................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................. 1
B. Pemasalahan.................................... 2
C. Tujuan......................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan.......................... 3
B. Jenis Lingkungan Belajar....................... 3
C. Tekhnik Menggunakan Lingkungan................. 6
D. Langkah Dan Prosedur Penggunaan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran/Sumber Belajar.................... 9
E. Kelemahan Dan Kelebihan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran/Sumber Belajar................... 11
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan.................................... 13
B. Saran......................................... 13
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Saat ini guru telah banyak menggunakan media grafis, tiga dimensi, dan proyeksi. Media tersebut pada dasarnya bertujuan untuk memvisualkan fakta, gagasan, kejadian, peristiwa, dalam bentuk tiruan dari keadaan yang sebenarnya untuk dibahas di dalam kelas dalam membantu proses pengajaran. Di sisi lain pihak guru dan siswa bisa mempelajari keadaan yang sebenarnya di luar kelas dengan menghadapkan para siswa kepada lingkungan yang actual dan efektif serta efisien untuk dipelajari dan diamati dalam hubungannya dengan proses belajar dan mengajar. Cara ini lebih bermakna dari pada pengajaran di kelas, karena para siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih factual, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan hal di atas, maka di dalam makalah ini akan membahas banyak hal tentang lingkungan sebagai sumber belajar. Seperti pengertian lingkungan itu sendiri, tujuan lingkungan sebagai sumber belajar, jenis – jenis lingkungan belajar, teknik menggunakan lingkungan, langkah dan prosedur penggunaan. Semoga dengan makalah ini , para pembaca dapat mengambil hikmah dan manfaatnya, serta dapat menambah pengetahuan tentang linkungan sebagai sumber belajar.

B.    Permasalahan
Adapun permasalahan yang menjadi dasar penulisan makalah ini adalah:
1.             Apa pengertian dari lingkungan?
2.             Apa saja jenis lingkungan belajar?
3.             Bagaimana teknik menggunakan lingkungan?
4.             Bagaimana langkah dan prosedur penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran/sumber belajar?
5.             Apa kelemahan dan kelebihan lingkungan sebagai media pembelajaran/sumber belajar?


C.    Tujuan
Adapun tujuan yang menjadi dasar penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa  dapat Memahami pengertian lingkungan, jenis lingkungan belajar, teknik menggunakan lingkungan, langkah dan prosedur penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran/sumber belajar serta kelemahan dan kelebihan lingkungan sebagai media pembelajaran/sumber belajar.
 




            

BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Lingkungan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia lingkungan diartikan sebagai bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu sekalian yang terlingkung di suatu daerah. Dalam Kamus Bahasa Inggris istilah lingkungan ini cukup beragam, diantaranya circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment, yang artinya kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling.
Dalam literature lain disebutkan bahwa lingkunga itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya  serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan ini terdiri dari unsur – unsur biotik (makhluk hidup),  abiotik (benda mati), dan budaya manusia. [1]
Jadi, lingkungan sember belajar adalah suatu tempat atau ruangan yang terdiri dari makhluk hidup dan benda mati yang dimanfaatkan manusia untuk belajar sehingga tercipta budaya manusia.
B.    Jenis Lingkungan Belajar
Kondisi lingkungan itu sangat berpengaruh sekali terhadap proses dan hasil belajar. Sehingga, dilihat dari sudut pandang kondisi lingkungan, lingkungan ini dapat di bagi menjadi dua, yaitu lingkungan alam dan lingkungan social. Lingkungan alam seperti keadaan suhu, kelembapan,kepengapan udara, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan social adalah yang berkaitan dengan interaksi manusia. Seperti obrolan di sekitar kelas, teriakan siswa di lapangan. Karena itu, sekolah hendaknya didirikan dalam lrngkungan yang kondusif untuk belajar. [2]
Lingkungan masyarakat yang dapat dimanfaatkan dalam proses pendidikan dan pengajaran secara umum dapat dibedakan menjadi tiga jenis lingkungan belajar, yaitu sebagai berikut:[3]
1.  Lingkungan Sosial
Lingkungan social sebagai sumber belajar ini berkenaan dengan interaksi manusia dengan kehidupan bermasyarakat. Seperti organisasi social, adat dan kebiasaan, mata pencahaarian, kebudayaan, pendidikan, kependudukan, struktur pemerintahan, agama, dan system nilai. Lingkungan social ini biasanya digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu social dan kemanusiaan. Dan dalam praktek pengajaran yang memanfaatkan lingkungan social sebagai media dan sumber belajar hendaknya dimulai dari lingkungan yang dekat dahulu. Seperti keluarga, tetangga, RT, RW, kampung, desa, kecamatan, dan seterusnya.kemudian, pengajaran tersebut harus disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku dan tingkat perkembangan anak didik. Misalnya dalam materi pelajaran zakat, siswa diberi tugas untuk mengumpulkan zakat di masjid sekitar rumah secara berkelompok, lalu mendata warga yang berhak mendapatkan zakat, setelah itu siswa membagikan zakat tersebut kepada orang – orang yang berhak.
Melalui kegiatan belajar yang seperti itu, siswa lebih aktif dan lebih produktif, karena mereka mengarahkan usahanya untuk memperoleh informasi dan pengalaman yang sebanyak banyaknya dari sumber – sumber yang nyata dan factual.
2.  Lingkungan Alam
Lingkungan alam ini berkaitan dengan segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim, curah hujan, flora, fauna, dan sumber daya alam. Lingkungan alam tepat digunakan untuk bidang studi ilmu pengetahuan alam.
Aspek–aspek lingkungan alam ini dapat dipelajari secara langsung oleh para siswa dengan mudah, melalui pengamatan dan pencatatan secara pasti. Karena mengingat sifat–sifat dari gejala alam relative tetap tidak seperti dalam lingkungan social. Misalnya dalam mengamati perubahan-perubahan yang terjadi di dalam proses pertumbuhan makhluk. Gejala lain yang dapat dipelajari adalah kerusakan – kerusakan lingkungan alam termasuk factor penyebabnya seperti erosi, penggundulan hutan, pencemaran air, tanah, udara, dan sebagainya.
Dengan mempelajari lingkungan alam, diharapkan para siswa dapat lebih memahami materi pelajaran di sekolah serta dapat menumbuhkan cinta alam, kesadaran untuk menjaga dan memelihara lingkungan, turut serta dalam menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan serta tetap menjaga kelestarian kemampuan sumber daya alam bagi kehidupan manusia.
3.  Lingkungan Buatan
Selain lingkungan social dan lingkunga alam yang sifatnya alami, ada juga yang disebut lingkungan buatan,yaitu lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibuat oleh manusia untuk tujuan–tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Lingkungan buatan ini terdiri dari irigasi atau pengairan, bendungan, pertamanan, kebun binatang, perkebunan, penghijauan, dan pembangkit tenaga listrik.
Siswa dapat mempelajari lingkungan buatan dari berbagai aspek, seperti prosesnya, pemanfaatannya, fungsinya, pemeliharaannya, daya dukungnya, serta aspek lain yang berkenaan dengan pembangunan dan kepentingan manusia dan masyarakat pada umumnya. Lingkungan buatan ini dapat dikaitkan dengan berbagai pelajaran yang diberikan di sekolah.
Dari ketiga lingkungan belajar di atas, dapat dimanfaatkan oleh sekolah dalam proses belajar–mengajar melalui perencanaan yang saksama oleh para guru bidang study baik secara individu maupun kelompok. Penggunaan lingkungan belajar dapat dilakukan pada pada jan pelajaran maupun di luar jam pelajaran seperti pemberian tugas. Dengan demikian, fungsi dari lingkungan adalah untuk memperkaya materi pengajaran, memperjelas prinsip, dan konsep yang dipelajari dalam bidang study dan dapat dijadikan sebagai laboratorium belajar para siswa.

C.    Tekhnik Menggunakan Lingkungan
Dalam memanfaatkan lingkungan belajar itu harus mengetahui teknik–tekniknya terlebih dahulu. Agar para guru yang menggunkannya dapat efektif dan efisien. Dan ada beberapa cara dalam mempelajari lingkungan sebagai media dan sumber belajar, yaitu sebagai berikut: [4]
1.  Survey
Yaitu siswa mengunjungi lingkungan seperti masyarakat setempat untuk mempelajari dan mengamati proses social, budaya, ekonomi, kependudukan, dan lain– lain. Kegiatan ini dilakukan siswa melalui observasi, wawancara dengan nara sumber, mempelajari data atau dokumen yang ada, dan lain–lain. Lalu, hasilnya dicatat dan dilaporkan di sekolah untuk dibahas bersama dan disimpulkan oleh guru dan siswa untuk melengkapi bahan pengajaran. Pelajaran yang dapat digunakan untuk survey diutamakan bidang study ilmu social dan kemasyarakatan.
2.  Kamping atau berkemah
Kegiatan berkemah ini membutuhkan waktu yang cukup lama, karena siswa harus dapat menghayati bagaimana kehidupan alam seperti suhu, iklim, suasana, dan lain – lain. Berkemah cocok untuk mempelajari ilmu pengetahuan alam, ekologi, biologi, kimia, dan fisika.
3.  Field trip atau karyawisata
Karyawista adalah kunjungan siswa keluar kelas untuk mempelajari obyek tertentu sebagai bagian integral dari kegiatan kurikuler di sekolah. Sebelum karyawisata dilaksanakan, terlebih dahulu direncanakan objek yang akan dipelajari, cara mempelajarinya, dan kapan sebaiknya dipelajari.objek karyawisata harus sesuai dengan bahan pengajaran, misalnya museum ubtuk pelajaran sejarah, kebun binatang untuk pelajaran biologi dan sebagainya. Karyawisata selain untuk kegiatan belajar juga untuk rekreasi yang mengandung nilai edukatif.
4.  Praktik Lapangan
Praktil lapangan ini dilaksanakan oleh para siswa untuk memperoleh keterampilan dan kecakapan khusus. Misalnya mahasiswa tarbiyah dan keguruan diterjunkan ke sekolah SMP untuk melatih kemampuan sebagai guru di sekolah. Siswa SMK dikirim ke perusahaan untuk mempelajari dan memepraktikkan pembukuan, akuntansi, dan lain-lain. Dengan demikian, praktik lapangan berkaitan dengan keterampilan tertentu sehingga lebih tepat untuk sekolah–sekolah kejuruan.
5.  Mengundang Nara sumber
Teknik kelima ini berbeda dengan teknik – teknik sebelumnya. Jika pada teknik sebelumnya kelas dibawa ke masyarakat, sedangkan pada nara sumber mengundang tokoh masyarakat ke sekolah untuk memberikan penjelasan mengenai keahliannya di hadapan para siswa. Nara sumber yang diundang, hendakanya relevan dengan kebutuhan belajar siswa, sehingga apa yang diberikan oleh nara sumber dapat memperkaya materi yang diberikan guru di sekolah. Dan criteria nara sumber dilihat dari keahliannya dalam suatu bidang tertentu yang diperlukan bukan jabatan atau kedudukannya.
6.  Proyek Pelayanan dan Pengabdian pada Masyarakat
Cara ini dapat dilakukan, apabila sekolah ( guru dan siswa secara bersama – sama melakukan kegiatan memberikan bantuan kepada masyarakat seperti pelayanan, penyuluhan, partisipasi dalam kegiatan masayarakat dan kegiatan lain yang diperlukan). Cara ini memiliki manfaat yang baik bagi para siswa maupun bagi masayarakat setempat. Bagi siswa bermanfaat untuk penerapan kecakapan dan keterampilan belajarnya dalam bidang tertentu. Sedangkan bagi masyarakat bermanfaat untuk memperbaiki keadaan yang seharusnya menjadi garapan masyarakat itu sendiri.




D.  Langkah Dan Prosedur Penggunaan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran/Sumber Belajar
Memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber belajar dalam proses pengajaran memerlukan persiapan dan perencanaan yang matamg dari para guru. Tanpa perencanaan yang matang kegiatan belajar siswa tidak bisa terkendali, sehingga tujuan pengajaran tidak tercapai dan siswa tidak melakukan kegiatan belajar sesuai dengan yang diharapkan. Maka dari itu ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan lingkungan sumber belajar, sebagai berikut: [5]
1.  Langkah Persiapan
Langkah–langkah yang harus ditempuh pada persiapan diantaranya:
a.  Menentukan tujuan belajar yang berhubungan dengan pembahasan bidang study tertentu.
b.  Menentukan obyek yang harus dipelajari dan dikunjungi.
c.  Menentukan cara belajar siswa pada saat kunjungan dilakukan.
d.  Guru dan siswa mempersiapkan perizinan jika diperlukan.
e.  Persiapan teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar.
Persiapan tersebut dibuat guru dan siswa pada waktu belajar bidang study yang bersangkutan, atau dalam program akhir semester.
2.  Langkah Pelaksanaan
Pada langkah ini para guru dan siswa melakukan kegiatan belajar di tempat tujuan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan. Biasanya kegiatan ini diawalai dengan penjelasan petugas mengenai objek yang akan dipelajari. Dalam penjelasan tersebut, siswa dapat bertanya untuk menghemat waktu, dan mencatat hal–hal yang penting. Setelah itu, siswa dibimbing oleh petugas untuk melihat dan mengamati objek yang akan dipelajari. Dalam proses ini, petugas menjelaskan proses kerja, mekanismenya, dan hal–hal yang lain. Lalu, siswa dapat berkumpul dengan kelompoknya dan mendiskusikan hasil catatannya untuk melengkapi dan memahami materi yang dipelajarinya.
Di akhir kunjungan, guru dan para siswa mengucapkan terima kasih kepada petugas atau pimpinan obyek tersebut. Bagi obyek kunjungan yang sifatnya tidak memerlukan petugas, para siswa dapat langsung bisa melihat dan mengamati objek, serta langsung bisa mewawancarai nara sumber.
3.  Tindak Lanjut
Tindak lanjut dari kegiatan belajar “pelaksanaan” di atas adalah kegiatan belajar di kelas untuk membahas dan mendiskusikan hasil belajar dari lingkungan belajar. Setiap kelompok diminta untuk melaporkan hasil–hasil dari pengamatan untuk dibahas bersama. Selain itu, guru juga dapat meminta para siswa untuk menyampaikan kesan – kesannya dari kegiatan belajar tersebut.
Di lain pihak, guru juga memberikan penilaian terhadap kegiatan belajar siswa dan hasil yang dicapainya. Tugas lanjutan dari kegiatan belajar tersebut dapat diberikan sebagai pekerjaan rumah, misalnya menyusun laporan yang lebih lengkap dan ilmiah.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar itu banyak manfaatnya, baik dari segi motivasi belajar, kegiatan belajar, kekayaan informasi, hubungan social siswa dan sebagainya.dan proses pengajaran yang mengoptimalakan lingkungan sebagai sumber belajar dikenal dengan pendekatan ekologis.
Dalam upaya pembaharuan kurikulum melalui kurikulum muatan local pendekatan lingkungan mutlak diperlukan, sehingga lingkungan di sekitarnya benar–benar menjadi tujuan dan sumber belajar para siswa dalam proses pendidiksn dsn pengajaran.

E.  Kelemahan Dan Kelebihan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran/Sumber Belajar
1.  Kelemahan lingkungan sebagai sumber belajar ini sering terjadi dalam teknis pengaturan waktu dan kegiatan belajar, seperti:
a.  Kegiatan belajar kurang dipersiapkan sebelumnya yang menyebabkan pada waktu siswa dibawa ke tempat tujuan tidak melakukan kegiatan belajar yang diharapkan, sehingga ada kesan main–main.
b. Ada kesan dari guru dan siswa bahwa kegiatan mempelajari lingkungan memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga menghabiskan waktu untuk belajar di kelas.
c. Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya terjadi di dalam kelas.
2.  Kelebihan dari lingkungan sebagai sumber belajar ini cukup banyak, antara lain:
a.  Kegiatan belajar menarik dan tidak membosankan bagi siswa.
b.  Hakikat belajar akan lebih bermakna, karena siswa dihadapakan langsung dengan keadaan yang sebenarnya.
c.  Bahan–bahan yang dipelajari lebih banyak dan factual, sehingga kebenaran lebih akurat.
d.  Kegiatan belajar siswa lebih komprehensip dan lebih aktif.
e.  Sumber belajar menjadi lebih kaya, karena lingkungan yang dipelajari bisa beranekaragam.
f.  Siswa dapat memahami dan menghayati aspek–aspek kehidupan yang ada di lingkungan. [6]






 










BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa lingkungan sember belajar adalah suatu tempat atau ruangan yang terdiri dari makhluk hidup dan benda mati yang dimanfaatkan manusia untuk belajar sehingga tercipta budaya manusia. Lingkungan sebagai sumber belajar para siswa dapat dioptimalkan dalam proses pengajaran dan pembelajaran untuk memperbanyak bahan dan kegiatan belajar siswa di sekolah.
Ada tiga macam lingkungan belajar, yaitu lingkungan social, lingkungan alam, dan lingkungan buatan. Dan prosedur belajar untuk memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yaitu melalui survey, berkemah, karyawisata pendidikan, praktik lapangan, nara sumber, dan pelayanan pada masyarakat.


B.  Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Harapan kami agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar dapat berhasil secara maksimal. Maka perlu dipersiapkan secara matang melalui tiga tahapan kegiatan yaitu tahapanpersiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Dalan setiap tahapan tersebut, hendakanya guru dan siswa dilibatkan.Sehingga para siswa memiliki rasa tanggungjawab terhadap semua kegiatan belajar dan pemanfaatan lingkungan belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.
Sudjana, Nana. 2005. Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya). Bandung: Sinar Baru Algensindo.









 









[1]  http://ilmuwanmuda.wordpress.com/pemanfaatan-lingkungan-sebagai-sumber-belajar-untuk-anak-usia-dini/diakses tanggal 21 Nopember 2014.
[2] Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, (Jakarta:Gaung Persada Press,2008), hlm.31-32.
[3]  Dr.Nana,Sudjana, Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya), (Bandung:Sinar Baru Algensindo,2005), hlm.212-214.
[4]  Ibid., hlm.209-211.
[5]  Ibid., hlm.214-217.
[6]  Ibid., hlm.208-209.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar